Pages

Jun 25, 2011

Tahun pertama trus nyari kerja?penting ?__?

Aku seorang pekerja full time di salah satu perusahaan swasta di daerah ku. Alhamdulillah aku telah bekerja disana hampir 2 tahun lama nya. Dengan pendapatan yang tetap (insyaallah ^^) aku bisa memenuhi kebutuhan ku (pribadi tentu nya) tanpa membebani orang tua lagi (sekali lagi alhamdulillah).

Aku memiliki seorang adik laki-laki dimana jarak umur kami sangat terpaut jauh. Yah 8 tahun adalah jarak yang jauh. Ibarat nya saat aku SMA, adik ku di SD. Awal nya agak tengsin sih tapi mungkin allah memmiliki skenario tersendiri untuk ku dan adik ku.

Adik ku ini sekarang telah lulus SMA yang sama dengan ku. Dan sekarang menunggu pembukaan tes untuk menuju perguruan tinggi. Dia memiliki teman yang umur nya setahun di atas nya. aku sendiri juga tidak tahu kenapa dia tidak mau bergaul dengan anak sepantaran nya. Salah satu teman nya telah masuk perguruan tinggi dan itu pun baru masuk tahun pertama. Anggap saja nama nya B yak . Nah si B ini kemarin memiliki pemikiran untuk mencari kerja part time. Mungkin pikir nya untuk mencari pengalaman. Akhirnya tempat yang di tuju untuk di lamar nya adalah salah satu stasiun siaran radio yang biasa nya di gandrungi anak muda.

Dengan bermodal pena dan kertas, akhirnya si B ini menulis surat lamaran (itu pun nyontek surat lamaran ku yang dulu aku buat :p). Pukul 7 malam si B datang ke rumah untuk bertemu dengan adik ku (yah sapa lagi...). Adik ku pun menyetujui untuk membantu dan memberi support kepada si B dalam hal mencari pekerjaan part time. Usut punya usut ternyata dia memang berniat menjadi penyiar radio anak muda itu dengan modal tampang dan nyali (yang ini aku ga tahu berapa persentase nya...).

Menurut ku, anak yang baru memasuki dunia kuliah (tahun pertama pulak) tidak di harus kan untuk mencari pekerjaan sampingan seperti itu. Terlalu dini karena bisa saja itu hanya keinginan sesaat dan pada saat titik kejenuhan, mereka malah meninggalkan nya. jikalau di lihat perekonomian keluarga si B, aku rasa orang tua nya masih mampu memberikan apa yang si B ingin kan. Toh pernah dia bilang bahwa ibu nya saja tidak pernah melarang dia untuk merokok. Itu bukti yang sangat konkrit karena si B sendiri yang bilang.

Apa kebutuhan anak jaman sekarang sangat tinggi? Well, kalau itu tidak di hitung dengan rokok yang mereka konsumsi, aku rasa kebutuhan mereka tidak begitu tinggi (terus terang aku benci orang yang merokok!!). Kembali ke si B, di lihat dari penampilan nya sih ga meyakinkan kalau dia sangat butuh uang untuk saat ini. Aku yang dulu merasakan tahun pertama saja belum ada kepikiran untuk mencari pekerjaan sampingan. Karena tahun pertama adalah tahun dimana aku menyesuaikan diri dengan lingkungan baru ku dan mata kuliah yang ‘seabreg’ sehingga membuat aku menjadi ‘KUPU-KUPU’ alias kuliah pulang kuliah pulang. Setiap hari pasti harus membuat laporan dari bahasan mata kuliah yang telah di pelajari. Apa perkuliahan sekarang dengan yang dulu beda yah? Maksudnya dulu pakai otak tapi sekarang pakai otak itu pun otak orang lain.

Saat tahun kedua, walaupun masih agak terseot-seot dengan mata kuliah, baru ada pemikiran akan uang jajan tambahan. Aku bersama teman-teman berpikir dengan uang yang minim bisa menghasilkan keuntungan yang berlimpah (ini karena lulus belajar hukum bisnis *tarik dasi ke atas*). Ada sebagian mereka melakukan bisnis pulsa. Well, saat itu bisnis pulsa sedang in banget! Karena perputaran atau cash flow nya cepat banget!! Ada juga yang ikutan MLM (dan aku tidak tentu nya) yang aku lihat yah lumayan juga buat anak kuliah. Sedangkan aku, *Hmm* lebih baik tidak membahas apa yang aku dan teman-teman ku lakukan. Hmm..kegiatan nya aku lakukan tidak bersifat kriminal kok hahaha. Anggap saja aku membantu mereka dengan memberikan apa yang mereka ingin kan dengan upah yang sesuai :D karena itu membutuhkan kecanggihan dan teknologi yang tinggi (untuk jaman itu lho).

Yang aku khawatir kan adalah si B tidak mampu menyesuaikan jadwal siar nya dengan kuliah yang seharus nya atau malah kewajiban nya masuk dalam mata kuliah yang dia ambil. Contoh saja salah satu sepupu ku (Ahem...ini jangan di sebut nama nya). kebetulan sepupu ku itu juga dari jurusan yang sama dnegan si B. Dari 4 tahun aku tinggal bersama dia, cuma satu atau dua kali aku lihat dia benar-benar kuliah. Sisa nya aku kira hanya have fun bersama teman-teman klub mobil nya atau pacar nya. Dari rumah ngaku nya kuliah, tapi kenapa pulang nya sampai jam 2 atau 3 pagi? Hal itu yang aku takutkan pada saat aku melihat adik ku bergaul dengan si B.

Terkadang aku berfikir pergaulan cowok kurang bisa aku terima. Ibarat nya kalo lo ga gaul bearti lo ga asik. Jiahhhh....perumpamaan yang amat sangat kadarluarsa untuk saat ini. Begitu banyak aku bergaul dengan teman cowok, rata-rata mereka seperti itu. Ga merokok bearti banci! Ga punya cewek bearti homo!! Ga punya mobil bearti kere!!! Ga ‘minum’ bearti ga gaul!!!

Pheuw...!!! apa mesti harus begitu? Yang ada aku hanya kasihan jikalau masih ada pemikiran seperti itu. Oia..,ada yang kurang. Ga ikutan klub bearti ga asik!!!! Behhhh X(

Pernah saat-saat hening aku mendengarkan lagu if i were a boy nya beyonce. Sesaat aku terperangah dengan lirik nya. Dan berusaha untuk mengartikan setiap kata demi kata. Ternyata apa yang ada di lirik nya itu benar semua yak hahaha
Well, sister yang di luar sana, yang punya adik cowok seperti ku, yang teman adik nya itu jauh lebih tua, apa pemikiran kalian sama dengan ku 

Jun 17, 2011

i miss that i missed

Aku merindukan abang ku....

Aku merindukan abang ku pada saat sekarang. Mengingat nya sangat menguras tenaga, emosi dan perasaan bersalah.

Cara nya mengajarakan ku soal berhitung dan bahasa inggris. Dengan meletakkan setumpuk tugas di atas meja belajar ku maka secara ajaib keesokan harinya tugas itu telah selesai dengan sendiri nya. Aku melirik sesosok anak laki-laki di sebelah ranjang ku yang sedang tertidur pulas. Padahal aku tahu, bahwa dia yang mengerjakan semua itu.

Setelah itu, dia selalu mengerjakan tugas ku. Dengan mudah nya berkata ‘Letak kan saja semua nya di atas meja. Besok abang jamin semua nya selesai’.

Cara nya mengajarkan bermain ku layang-layang. Dengan menerangkan jenis tali dan mengikat nya ke sisi layang-layang. Akhirnya layangan kami jadi. Dan dia menyuruh ku untuk memegang layangan di sisi berhadapan dan dia akan menarik nya hingga terbang. Dia mulai mengatur posisi ketinggian layangan dan mengulur tali hingga tinggi sekali.
Kemudian dia memberikan tali layangan itu kepada ku dan berlari ke dalam rumah dan menelpon pacar nya sambil berteriak ‘Hei kamu bisa lihat layangan kami tidak? Sangat tinggi! Sekarang nana lagi memegang tali nya’. Terdengar tawa reyah dari dalam dan aku mulai berfikir suatu saat nanti jikalau aku punya pacar, aku ingin melakukan yang dilakukan abang ku.

Cara nya mengajarkan ku berbelanja untuk pertama kali nya. aku masih ingat dia membelikan ku permen zag yang bisa meletus jikalau di makan. Saat pertama kali mencoba nya aku terkejut dan dia, abang ku tertawa geli melihat ekspresi ku. Sebenarnya dia disuruh kakek untuk menjemput ku tapi ternyata dia telah meminta izin untuk mengajak ku jalan-jalan.

Setelah itu dengan mudah nya dia berkata ‘Kalau kamu ingin jalan-jalan, abang akan siap menemani mu kemana kamu pergi, ok’

Cara nya mengajarkan ku memilih apa yang akan aku pilih untuk masa depan nanti. Yah menjadi dokter adalah cita-cita ku sedari kecil. Dia selalu mengingatkan akan beban dan tanggung jawab sebagai dokter walaupun dia sendiri tidak ingin menjadi dokter. Seorang dokter di tuntut agar profesional, tangguh dalam segala hal, cekatan dalan segala situasi dan harus menjalan kan beberapa prinsip dan sumpah atau janji dokter.

Setelah itu dengan mudah nya dia berkata ‘Apa pun yang kamu lakukan, lakukan lah dengan hati karena pekerjaan itu harus di senangi. Jangan terpaksa melakukan nya. Nah, kira-kira apa kamu sanggup?’ ‘aku akan menjadi dokter untuk abang. Dan kalau abang sakit akan ku obati dan ku rawat dengan baik. Tunggu saja’ jawab ku dengan yakin.

Cara nya mengajarkan ku bagaimana memandang suatu kehidupan mendatang. Dia melukiskan beberapa hal kepada ku. Seperti akan menikah apabila telah memiliki rumah, mobil atau motor sendiri dan juga pekerjaan yang tetap. Aku melihat dari matanya kalau dia sangat bersungguh-sungguh. Pandangan nya menerawang jauh seakan-akan dia bisa melihat masa depan saat itu juga. Diam-diam aku pun berjanji dalam hati akan seperti dirimu kelak.

Setelah itu dia tersenyum kepada ku ‘Kalau abang ingin nya menikah di umur 30, gimana?hahaha udah ketuaan kali yah’ dan aku membalas dengan tertawa sambil berkata ‘itu terserah abang lah’

Cara nya mengajarkan ku akan kepatuhan. Dia sempat menampar ku tepat di pipi ku karena keras kepala ku yang tidak mau mendengarkan perkataan nya. Aku mempertahankan pendapat ku dan dia bersikukuh dengan prinsip yang dia miliki. Yah namanya juga manusia biasa. Emosi yang ada di sekeliling kami sangat ‘panas’ sampai-sampai di amemberikan tamparan kepada ku.

Setelah itu malah dia yang meminta maaf kepada ku ‘Maaf, abang terlalu emosi. Sakit yah?’ sambil tersenyum enggan kepada ku yang duduk di sudut tempat tidur ku.

Cara nya memberikan ku nasehat sebelum tidur. Kami selalu bercakap-cakap tentang beberapa hal. Ah bukan tapi banyak hal. Aku terlalu ketergantungan dengan nya. Seperti sebuah drugs jikalau kau tidak memakainya dalam sehari maka akan fatal akibat nya.

Tapi setelah itu dia malah tidak ada di samping ku. Tempat tidur nya kosong. Lemari baju nya pun kosong. Hair tonic favorit nya juga tidak ada di tempat. Dan aku melihat tidak ada lagi sepatu converse butut favorit nya di rak sepatu. Hilang....dia benar-benar telah hilang.

Sekarang aku berdiri di depan mu. Berdiri di tempat kau bersemayam untuk terakhir kali nya. aku merasa tidak percaya nama yang ada di depan ku adalah nama mu. Masih mengenang saat kau menawarkan dua pilihan baju kepada ku. Yang satu berwarna merah jambu dan satu nya lagi berwarna biru. Dan aku pun memlih warna biru kemudian dia tertawa dan berkata ‘Kenapa yang ini? Ini cocok nya buat cowok bukan cewek hahaha’. Sejak saat itu aku menjadi anak yang berumur 5 tahun yang menyukai warna biru.

Terima kasih untuk semua yang kau lakukan. Terima kasih karena telah mengajarkan ku banyak hal. Terima kasih ku tidak bisa di hitung dan di bayar dengan apa pun.

Terima kasih telah mau menjadi abang ku sampai akhir hayat mu.

Dan maaf, aku tidak bisa memenuhi janji ku kepada mu. Maaf....karena aku terlambat....

Jun 12, 2011

Let's Galau change to PARTY!!!.....

Today is PARTY....

Kenapa?karena salah satu teman ku berulang tahun (yeey happy born day....). Kita janjian di wtc tepat nya di depan j.co karena tempat itu sekarang lagi populer banget di jambi. Well, aku juga sering hang out disana :p hehehe

Pukul 01.00 PM

Aku udah siap-siap mau mengeluarkan motor dari garasi. Saat ingin menuju garasi, aku melihat ada beberapa orang dengan berpakaian batik. Mereka sedang berdiri di antara rumah ku. Dua di antara nya aku kenal yaitu sepasang suami isteri pemilik perusahaan tempat aku bekerja. Dan otomatis rencana untuk mengeluarkan motor dari garasi batal. Dan aku telat deh (-____-!!!)

Pukul 01.30 PM

Akhirnya aku sampai juga di wtc dan mulai mencari tempat parkiran. Ternyata parkir atas udah penuh (Dem.....) dan aku harus berkeliling lumayan jauh untuk mendapatkan parkir motor. Setelah memarkirkan motor ku (Hmm...parkiran nya becek tapi ga ada ojek :p), aku pun berjalan menuju tempat yang telah di janjikan. Karena merasa bersalah telah datang enggak on time, aku sedikit berlari di antara kerumunan orang yang sibuk memilih baju. Dan (jeng....jeng...jeng) hanya aku seorang (hening....). aku pikir mungkin mereka sedang berada di salah satu konter dan aku memutus kan untuk ke atm sebentar XD

Pukul 01.45 PM

Aku bertemu dengan dua teman erma dan ade di tempat yang kami sepakati yaitu j.co (depan nya hahaha). Dan kami harus menunggu dua orang lagi dan setelah itu baru deh menuju tempat karaokean (udah latihan semalam hohoho ^o^). Setelah menunggu beberapa menit akhirnya rury pun datang. Dan kami masih berdiri di depan j.co untuk menunggu yang punya hajatan (ni kaki lumayan pegel juga kalo berdiri terus)

Pukul 02.00 PM

Aku memutuskan untuk menelpon fitri (nyang punya hajatan), awalnya sih ga aktif nomer nya tapi setelah berulang kali akhirnya nyambung. Dan dia bilang di derah nya hujan dan baru juga berhenti dan baru juga niat nya mau pergi (hening sesaat.....dan di ikuti *krik....krik...krik....*). Setelah mendengar penjelasan ku, kami memutuskan untuk menunggu di j.co (kali ini masuk dan memesan minuman).

Pukul. 02.30 PM

Masih menunggu......

Pukul 02.45 PM

Menunggu dengan galau.....

Pukul 03.00 PM

Mulai rusuh dan galau tingkat tinggi.....

Pukul 03.15 PM

Akhirnya aku mendapat telpon dari fitri (hufff...kirain dia kenapa-kenapa gitu). Dan Let’s The Party Start It.................. XDDDD


NB : Ampyuuuun baru kali ini mau nge-lunch dengan pengorbanan dan kegalauan tingkat tinggi (-___-!!!)

Jun 6, 2011

hadeuhhh (-___-!!!!)

Apa yang kamu butuh kan dalam suatu pekerjaan?

Apa yang kamu inginkan dalam suatu pekerjaan?

Trus dari jawaban dua pertanyaan itu akan menciptakan apa?

Jawaban pertanyaan yang pertama menurutku adalah kenyamanan dalam bekerja. Well, dalam suatu pekerjaan bukan di nilai dari nominal yang kita terima setiap bulan *yang mikir gituan bearti underdog*. Enggak munafik kalo kita semua butuh uang tapi untuk jaman sekarang, pemilik perusahaan menilai karyawan dari kenyamanan mereka akan pekerjaan yang diberikan. Bukan menuntut hak setinggi-tinggi tapi tanggung jawab yang malah ‘bullshit’ belaka. Cozy adalah kata modern nya kenyamanan. Itu pun di adopt oleh anak-anak jaman sekarang *yang ga tau bearti ga gaowl githu*. Ketidaknyamanan seseorang dapat di akibat kan adanya interpensi dari pemilik perusahaan. Walaupun tujuan nya membangun tapi titik kejenuhan toh tidak unlimited. Sering kali seorang karyawan berkata begini ‘kami bekerja itu ingin nyaman’. Pasti pernah dengar kan? Well bagaimana bisa nyaman kalau dia sendiri membuat aura negatif di sekeliling atau lingkungan kerjanya. Dan malah dia sendiri yang membuat coworkers lainnya tidak nyaman. Tidak baik terlalu menginterpensi coworkers, bukan nya malah bagus saling mendukung????

Jawaban pertanyaan kedua menurutku adalah team work atau kerja sama. Berbeda divisi bukan nya tidak bisa menciptak team work, itu salah besar. Dengan berbeda divisi, kita bisa memandang suatu masalah dalam pekerjaan itu dari segi yang berbeda. Semakin banyak suatu pandangan malah semakin bagus karena kemungkinan dalam solusi suatu masalah itu ada *kata teman ku itu...*. Misalnya bagian pemasaran yang selalu di lapangan akan lebih spesifik dengan kenyataan karena mereka yang terjun langsung atau mensurvei langsung. Sedangkan bagian keuangan yang selalu di belakang meja akan lebih spesifik dengan teori A, B dan C *tapi dengan pertanggungajawaban dong...* dan berdasarkan data-data penjualan per bulan atau per tahun. Dengan ada nya dua divisi ini sangat memungkinkan terjadinya team work. Kenapa? Karena keuangan tidak akan bisa bekerja jikalau data dari pemasaran tidak ada dan begitu juga sebaliknya. Nah, gimana dengan divisi yang lain? Apa bisa? Hal yang belum pernah terjadi *ehem...terus terang* di lingkungan medis dan non medis. Percaya ga percaya sih *ini dari sumbernya langsung*

Well, itu depend on setiap personal masing-masing. Anggapan apa yang di butuhkan dalam suatu pekerjaan dan apa yang di ingin kan. Toh aku tadi sudah menerangkan ‘menurutku’ kan. Kalau menurut kalian gimana??


NB : Ketauan kalo lagi strees dalam hal ini (-____-!!!)dan judulnya ga nyambung *krik...krik...krik...*

Jun 3, 2011

uri ahjussi......

Langit cerah berwarna biru.....

Aku menyusuri jalan beraspal menuju suatu tempat. Suatu tempat yang selama ini selalu ku kunjungi. Beberapa tahun ini tidak begitu banyak perubahan, kecuali penghuni atau orang yang selalu berdatangan.

Kaki ku kini menjejaki bumi dan mulai berjalan menuju satu titik. Titik dimana aku selalu menunggu. Menunggu uri ahjussi.

Hari ini uri ahjussi terlihat begitu biasa. Karena sangat sulit menggambarkan ekspresi yang ada di muka uri ahjussi. Serius dan serius. Sangat jarang bisa melihat uri ahjussi tersenyum dan tertawa lepas tanpa beban. Uri ahjussi, apakah beban hidup mu sangat berat? Aku bertanya dalam hati sambil memandangi wajah uri ahjussi. Apakah tidak bisa kau bagikan kepada yang lain, teman mu mungkin? Sambung ku di dalam hati.
Aku hanya berbicara satu atau dua kata dengan uri ahjussi selainnya aku hanya bisa diam karena takut mengganggu uri ahjussi dalam pikiran nya sendiri.

Tapi hari ini, uri ahjussi tertawa lebar. Mata ku langsung tertuju ke arah uri ahjussi. Ada perasaan aneh saat melihat uri ahjussi tertawa. Ada perasaan lain ketika uri ahjussi tertawa. Mata ku langsung terfokus walaupun hanya seperdetik saja. Kemudian kembali seperti semula.

Aku mulai berfikir. Wajah uri ahjussi kalau serius seperti ini dan tertawa seperti tadi. Gumam ku dalam hati. Masih melirik ke wajah uri ahjussi yang sedari tadi tertawa dan di akhiri tersenyum, aku mulai berfikir agak kelewatan. Uri ahjussi ternyata punya hati. Jikalau tidak, tidak mungkin dia tertawa seperti itu.

Sebenarnya aku pernah meihat nya tersenyum dan diiringi tawa tapi sedikit tidak banyak. Dan aku hanya melihat nya sekilas saja. Dan terus terang aku tidak begitu perhatian. Tapi entah kenapa tawa uri ahjussi begitu menarik perhatian ku. Apa karena itu suatu keajaiban di pagi ini?

Uri ahjussi jikalau tertawa maka mulut nya akan terbuka lebar, mata nya akan tertutup setengah, garis di sisi pipi kiri dan kanan akan terlihat jelas, telinga nya akan naik sedikit beberapa senti.

Uri ahjussi itu orang nya seperti apa? Jikalau berada di tempat yang asing, dia seperti apa yah? Itu adalah pertanyaan yang selalu ada di benak ku. Tapi aku pernah melihat nya secara casual. Sangat berbeda di hari-hari yang melelahkan. Jikalau aku, aku lebih memilih uri ahjussi yang casual di banding hari yang melelahkan.

Kalo uri ahjussi sendiri bagaimana??


NB : agak ga PD nih nge-posting story tentang seseorang hehehe *maap kalo ada yang ngerasa*

About Me

My photo
being who I am and loving what I'm doing coz you'll never be lonely if you learn to befriend yourself..... just remember to be yourself and remember throughout everything why you first wanted to do this...