Pages

Nov 29, 2012

And I've tried and tried to say what's on mind.....


‘ Pak, ada yang mencari anda. Sekarang ‘ . Kata salah satu karyawan ku yang berhasil membuat ku terjaga dari lamunan. Aku melihat dia dengan sedikit penasaran. Dan mendapatkan sesuatu kode dari raut wajah nya yang sedikit cemas.

Aku pun menuruti apa yang dia katakan. Dan beranjak keluar dari ruangan ku yang tanpa ku sadari sudah hampir 4 jam aku melamun. Aku menyelusuri koridor kantor yang sangat minimalis berwarna hitam dan putih itu.

Kemudian aku sampai di sebuah ruang terbuka dengan susunan meja dan kursi untuk pelanggan restoran ku. Aku melihat dua orang wanita tengah duduk di sudut ruangan sambil meneguk secangkir kopi buatan restoran ku. Aku pun melangkah mendekati mereka dengan langkah setengah hati.

Kenapa mereka siang-siang kesini ya? Tanya ku dalam hati.

Aku melihat ke arah salah satu wanita yang lebih muda dan wanita itu melihat ku dengan memberikan kode agar cepat dan segera duduk. Aku pun kembali menuruti nya dengan mempercepat langkahku.

‘ Wah di kunjungi oleh nyonya besar siang-siang begini. Nyonya sehat?’ Kata ku dengan ceria.

‘ Ya. Aku sangat sehat. Kata dokter aku akan hidup lebih dari 30 tahun lamanya! Dan aku akan menjadi ibumu selama itu juga! Kau paham?!’

‘ Jangan marah begitu bu. Nanti darah tinggi nya kambuh lagi’ Kata perempuan yang ada disebelah ku.

‘ Darah tinggi ku akan kambuh jika kalian berdua tidak menuruti perkataan ku. Dan kau Ryu, aku ingin kau mengikuti pertemuan dengan beberapa gadis yang ibu pilihkan. Dan kau harus mau. Sedangkan kau Sena, lebih baik kau mengambil jurusan kedokteran. Setelah itu kau akan membuka praktek mu kemudian berkenalan dengan dokter juga.

.... Aku ingin kalian hidup dengan bahagia. Dan aku akan tenang jikalau kalian semua seperti itu. Katakan apa aku salah mengatakan hal itu?’ Sambung wanita paruh baya yang ku panggil ibu tadi kepada seluruh karyawan restoran yang ada disana.

‘ Bu, sudah ku katakan berkali-kali. Aku tidak mau dijodohkan. Tidak sama sekali. Aku bisa mencari sendiri’

‘ Dan aku ingin masuk sastra jepang. Apa ibu mau jikalau aku nanti masuk kedokteran kemudian drop out akibat nilai-nilai ku yang jelek? Aku tidak berminat di bidang kedokteran bu’ Sambung adik perempuan ku.

‘ Kalian sama saja! Kalian sengaja melawan semua yang aku suruh. Apa aku tidak boleh mengatur kehidupan anak-anak ku sendiri? Ini demi kebaikan kalian nanti. Jikalau aku mening......’

‘ Bu, kami mengerti dengan apa yang ibu pikirkan. Hanya saja, saat ini aku sedang fokus dengan pekerjaan ku. Aku tidak mau membaginya dengan hal-hal yang lain dulu. Saat ini aku sedang merintis sesuatu yang dari dulu sangat ku ingin kan. Aku bekerja keras untuk mewujudkan nya’

‘ Apa ini akibat hubungan mu dengan rey tidak berlangsung lama?’

Pertanyaan ibu membuat ku terdiam. Ada sedikit kekakuan yang aku rasakan didalam tubuh ku. Seperti ada remote control yang menekan tombol mute atau pause. Aku melirik ke arah karyawan restoran yang masih sibuk membereskan ruangan dan beberapa gelas. Sepertinya mereka mendengarkan apa yang diutarakan ibu ku ini.

Dan sepertinya mereka berpura-pura tidak mendengar ketika aku memberikan pandangan tajam ke arah mereka. Karena aku tidak suka jikalau ada karyawan yang membicarakan ku di belakang ku. Walaupun pasti kemungkinan itu ada.

Ah ibu ku selalu mengungkit-ungkit masalah itu. Dan kenapa disaat aku mulai menutup semua kemungkinan. Dan kenapa disaat pembukaan perdana restoran ku ini. Ibu ku memang bisa merusak mood ku dalam bekerja. Kembali sekilat ingatan beberapa bulan yang lalu diputar di otak ku. Itu adalah pertemuan terakhir kami.

‘ Aku butuh waktu bu. Waktu untuk merefresh otak ku yang selama ini tidak ku gunakan. Aku butuh waktu untuk merefresh semua apa yang telah aku perbuat. Aku membutuhkan diri ku sendiri. Karena aku merasa aku tidak mengenal diri ku sendiri ‘ Aku mengecilkan suara ku agar tidak terdengar oleh karyawan lain dan mendekatkan tubuh ku ke arah ibu ku.

.... Aku mulai menyusun sesuatu yang bisa mengalihkan perhatian ku. Aku akui aku terjatuh sangat dalam tapi aku harus bisa bangkit kembali. Harus! Aku tidak mau berada di titik kejemuan yang aku sendiri tidak tahu kapan bisa lepas dari hal itu ‘

.... Nanti. Nanti jikalau waktu nya tepat maka pasti akan ada hal yang ibu tunggu. Hanya saja bukan sekarang. Tapi nanti bu. Aku sedang berusaha saat ini ‘

Ibuku kemudian memandang lama ke arah ku. Ada sedikit keraguan didalam nya. Kemudian dia melirik ke arah adik perempuan ku yang ikut terdiam dalam bisu karena omongan ku barusan.

‘ Sampai kapan? Sampai kapan kau akan seperti ini? ‘ Tanya ibu kepada ku.

‘ Entahlah. Tidak ada salah nya berusaha dan berikhtiar di saat aku sedang bekerja. Aku tidak bisa memberikan janji karena aku takut aku sendiri yang melanggarnya. Nanti bu. Aku yakin’ Kemudian aku beranjak dari tempat duduk ku dan berjalan masuk menuju koridor hitam dan putih tadi.

Aku berhenti sejenak di tengah-tengah koridor itu.

‘ Apa aku tadi sangat kelewatan? ‘ tanya ku kepada salah satu karyawan restoran yang merupakan teman ku sendiri.

‘ Aku rasa tidak. Karena kau telah berusaha untuk mengutarakan apa yang ada di pikiran mu. Tinggal bagaimana ibumu mencerna semua nya itu ‘ Jawab teman ku sambil menepuk pundak ku yang sedikit berat akhir-akhir ini.

0 komentar:

About Me

My photo
being who I am and loving what I'm doing coz you'll never be lonely if you learn to befriend yourself..... just remember to be yourself and remember throughout everything why you first wanted to do this...