Pages

Apr 6, 2011

i’m stupid i’m stupid i’m stupid i’m a foolish stupid.

Bukan aku. Kata pegawai lugu yang berusaha untuk membela diri nya di depan pemilik perusahaan. Tapi si pemilik masih terus memberikan teguran mengenai trouble yang terjadi. Awalnya ini hanya percakapan ringan saja. Yeah seperti sebelum nya. Dia datang dan menyodorkan berkas yang perlu di tanda tangani. That’s it.

Tapi ini adalah hari yang kesekian kali nya dia di tegur oleh si pemilik perusahaan. Kasihan. Berusaha membela diri tapi tetap dia yang salah. Apa yang disampaikan si pemilik itu juga yang di sampaikan nya kepada pemilik lain. Tidak kurang dan tidak lebih. Dia berusaha untuk menjaga setiap perkataan nya agar tidak menyinggung perasaan si pemilik perusahaan. Tapi kenapa si pemilik terus menerus menyudutkan nya?

Saya sudah dua kali kejebak dengan kamu dan saya kecewa karena kamu, saya nilai sangat berani dalam hal ini. Ucap pemilik kepada nya. Perkataan si pemilik masuk ke telinga kanan nya tetapi tidak langsung keluar ke telinga kiri nya. Malah langsung menuju otak dan merekam setiap kata yang di lontarkan pemilik. Setiap kata ibarat bongkahan batu besar yang menimpa kepala nya.

Semua pikiran nya kosong. Perlahan apa yang di dengar nya seketika hilang dan kembali dalam waktu sekejap. Dia melirik dua orang yang ada di sebelah nya. Mereka berbaju putih dan menyimak setiap kata yang di ucapkan si pemilik. Salah satu nya berusaha untuk mengingat satu atau dua nama untuk memberikan penjelasan sangat terperinci.

Kamu bukan siapa-siapa disini dan kamu tidak selevel dengan saya. Kata si pemilik. Dia yang dari tadi mendengar dengan tekun tiba-tiba terkejut dengan perkataan yang di ucapkan oleh si pemilik. Bukan siapa-siapa? Tidak selevel? Harus kah orang yang berpendidikan dan berdarah ningrat (mungkin) ini berbicara mengenai strata di depan ku dan di depan dua orang yang berbaju putih?pikir nya. Si pegawai lugu hanya tertegun sesaat. Dia masih tidak percaya akan apa yang di ucapkan si pemilik. Berharap ini adalah mimpi buruk nya untuk malam ini.

Kamu sampaikan lah apa yang saya bilang saat ini. Kamu kan di management nya, jadi semua perkataan mu itu haruslah hati-hati dan harus ada surat keputusan nya terlebih dahulu. Sekarang kamu keluar. Perintah si pemilik.

Baik pak. Terima kasih dan mohon maaf pak. Si pegawai lugu tersebut keluar dan melemparkan senyum kepada salah seorang yang berbaju putih. Dia pun melangkah gontai dan merasa tidak percaya sama sekali dengan apa yang dia alami. Kenapa? Bukan kah mereka yang membuat semua keputusan? Dan bukan aku? Aku hanya lah pegawai biasa yang mana akan menuruti atasan nya apabila di perintah. Pikir nya.
Aku hanya lah seorang pegawai biasa yang mirip robot. Apabila si atasan salah memberikan perintah maka semua yang ku lakukan akan salah juga. Aku adalah seorang pegawai biasa yang mirip robot. Apabila si atasan salah mengambil keputusan maka semua hasil dari keputusan tersebut akan berimbas kepada ku karena aku yang menjalan kan.

Yang terpikir di dalam pikiran si pegawai lugu adalah i’m stupid i’m stupid i’m stupid i’m a foolish stupid.

0 komentar:

About Me

My photo
being who I am and loving what I'm doing coz you'll never be lonely if you learn to befriend yourself..... just remember to be yourself and remember throughout everything why you first wanted to do this...