Pages

May 27, 2012

The call............


 Di suatu tempat yang sedikit sunyi....

Aku mencoba mengisitirahatkan pikiran dan tubuh ku ini yang sepertinya sudah aku porsir selama 3 hari berturut-turut. Jikalau masih ku paksakan maka aku sendiri yang akan ambruk. Laptop sengaja aku setting dengan sleep mode on. Karena aku khawatir nanti ada email dari orang yang sangat penting.

Aku membuat secangkir teh hangat dan mengambil beberapa kue kering yang masih di simpan oleh ibu ku di ruang makan. Aku duduk di ruang televisi dan mencoba mencari acara yang mampu mengalihkan perhatian ku dari laptop yang senantiasa berada di meja kerja ku itu.

Ternyata memang tidak ada acara yang menarik. Batin ku.

Akhirnya aku memutuskan untuk memilih acara yang menyajikan makanan negara-negara terkenal selama 24 jam penuh. Setidaknya aku bisa mengambil beberapa resep makanan atau kue kecil untuk praktek masak ku yang sudah aku geluti beberapa bulan ini.

Dan tiba-tiba listrik di rumah pun mati dan hujan pun turun dengan hebatnya. Aku mencoba memastikan jikalau listrik di rumah sudah di matikan karena takut jikalau petir atau kilat yang menyambar antena televisi. Aku pun berpindah ke tempat yang lebih terang yaitu teras rumah yang sangat luas untuk diriku sendiri. Aku duduk disalah satu kursi yang terbuat dari anyaman bambu dan meletakan cangkir teh hangat dan kue kering tadi.

Sambil menikmati kudapan sore itu, aku melihat sekeliling rumah ku yang dibasahi hujan. Terus terang aku sangat menyukai bau tanah yang disirami air hujan. Seakan-akan aku hidup di pinggir hutan yang sangat rimbun.

Aku menatap langit yang sangat gelap saat itu. Pikiran ku langsung terjutu kepada seseorang yang sangat jauh dari tempat aku berada. Yah kau yang selalu membuat ku gusar akan beberapa bulan ini dan selalu memberikan janji yang sepertinya aku tidak tahu kapan kau akan menepatinya.

Aku hanya bisa tersenyum miris ketika mengingat perkataan mu beberapa bulan yang lalu. Kembali ku hirup udara disekeliling ku untuk menetralisirkan pikiran dan menikmati hujan di kala sore itu.

Satu bulan kemudian....

Suara hiruk pikuk di salah satu mall menjadi background ku saat ini. Yup! Sekarang aku berada di salah satu mall yang cukup besar di kota ku. Aku menuju suatu tempat yang menyajikan hal yang dari dulu sangat aku sukai yaitu film. Aku pun memesan satu tiket film yang aku tonton sendiri. Setelah memilih dan membayar nya, aku beralih ke bagian yang menjual beberapa makanan dan minuman. Dan terus terang aku belum makan siang.

Film nya akan mulai 5 menit lagi, aku bergegas menuju theater yang telah tertulis di tiket ku ini. setelah menyerahkan tiket kepada petugas, aku pun masuk ke dalam ruangan yang sebagian besar tampak gelap.

Ah, untung kacamata ku sudah ku perbaiki. Sahut ku pelan.

Aku duduk di kursi yang telah ku pilih tadi dan meletakan minuman di tempat yg telah disediakan. Aku mencoba mengecek handphone ku yang sengaja aku aktif kan. Dan berharap kau yang disana menghubungi ku. tapi ternyata tidak ada satu inbox atau panggilan dari mu.

Sedikit kecewa memang. Dan aku malah memikirkan untuk mengirimkan pesan kepada seseorang. Aku mencari list name nya di phonebook ku dan segera langsung menulis beberapa pesan kepada teman ku itu.

“Hai Kim, apa kabar? Coba tebak, aku sekarang lagi dimana?’

Ada sedikit kegembiraan dihati ku, karena aku tahu bahwa teman ku ini pasti akan membalas pesan ku, yah walaupun terkadang agak lama.

Beberapa detik kemudian aku mendapat balasan dari teman ku itu.

“Baik :D Jangan bilang kau lagi di kota ku atau kau lagi berada di salah satu mall dan pergi nonton sendiri...hayooo ngaku!?”

Pesan itu berhasil membuat ku tertawa dan cepat-cepat aku memelankan suara karena orang disebelah ku sepertinya sangat terganggu. Kemudian aku membalas pesan yang di kirim teman ku itu.

“Hahaha seperti dugaan mu. Aku memang lagi menikmati salah satu film yang katanya lagi in untuk saat ini. Aku penasaran. Yah akhirnya ku tonton saja sendiri”

Aku pun segera mengirim pesan itu dan meletakan handphone ku kke dalam kantong jaket ku. Film yang ku tunggu-tunggu sudah mulai, aku pun berkonsentrasi dengan film tersebut. Sekitar 15 menit pertama saja sudah baku tembak dan sepertinya pengunjung lainnya juga sangat antusias seperti diriku.

Kemudian aku menyadari adanya inbox yang belum aku baca. Dan aku masih berharap bahwa kaulah yang mengirimkan pesan itu tapi ternyata bukan. Teman ku Kim lah yang mengirim pesan tersebut sebagai balasan pesan ku tadi. Aku pun membaca nya.

“Well, percuma aku melarang mu. Tapi setelah kau selesai menonton film itu, segeralah pulang ke rumah. Aku tidak mau nanti kau akan mengirimkan pesan dan menanyakan keberadaan mu. Hey aku tidak mau memikirkan hal yang aneh dimana kau berada. Have fun”.

Ah cuma Kim lah yang selalu mengkhawatirkan aku. Tapi it’s ok, setidaknya ada seseorang yang menyayangi ku. Batinku dengan segaris senyuman.

Satu minggu kemudian....

Saat ini aku sedang sibuk dengan tulisan ku yang akan aku publikasikan. Memang butuh beberapa waktu untuk menyelesaikan nya dan cover buku nya pun aku sendiri yang membuatnya. Aku sangat bersemangat mengenal pembuatan cover tersebut karena aku mempelajarinya secara otodidak.

Sebenarnya aku bukan si penggila kerja hanya saja aku mengalihkan perhatian ku saja. Selama ini aku selalu menuggu seseorang yang selalu dan selalu memberikan janji. Bosan? Pasti nya aku bosan mendengarkan hal itu tapi yah nama nya wanita pasti akan luluh jikalau mendengar hal-hal yang ‘indah-indah’ itu.

Aku berhasil mengalihkan perhatianku walaupun sebenarnya aku ingin mengobrol lama dengan mu. Aku ingin sekali menceritakan hal-hal yang aku lakukan walaupun itu adalah hal yang sepele. Harapan demi harapan selalu akan tanam kan ke dalam pikiran ku. Berusaha berfikir positif akan sikap mu yang terkadang tidak menganggap ku ada.

Kemudian aku memandang jaringan sosial yang biasa aku gunakan untuk menyapa mu. Dan ternyata ID mu masih saja offline. Ada perasaan khawatir yang sulit aku lukiskan. Kepanikan ku sudah melampaui batas normal. Karena ini sudah lebih sebulan ID mu tidak aktif seperti biasanya.

Aku menggapai handphone yang selalu aku letakan di atas meja rias dan mencoba mendial-kan nomor yang selalu aku rindukan.

Deringan pertama sudah terlewati dan aku mencoba kembali mendial nomor yang sama dan berharap akan mendengarkan suara mu di ujung sana. Setelah nada tone sebanyak sembilan kali, aku tidak mendengar suara dari ujung sana. Kemudian aku mencoba kembali  dan masih berharap kau akan menjawab telepon ku ini.

Dering pertama.....

Dering kedua....

Dering ketiga....

Aku sudah putus asa dengan apa yang aku alami saat ini. Pikiran ku menjadi kosong dan mulai memikirkan hal-hal yang aneh. Perasaan ku mulai meluap keluar dan detak jantung ku pun menjadi tidak normal seperti biasa nya. dan kemudian tiba-tiba....

‘Halo...’

Akhirnya suara yang ingin aku dengarkan selama ini biasa aku dengar kan kembali. ‘Halo..’ Balas ku.

‘Ya, ada apa?’

Kenapa suaranya datar seperti itu? Tanya ku dalam hati. ‘Aaa...tidak, apa kabar?’ Kata ku sambil menyembunyikan kerinduan ku sendiri. Karena aku khawatir akan terlihat agresif.

‘Kabar ku baik-baik saja. Oia, aku sedang sibuk. Nanti akan aku telepon lagi’

‘Kau sibuk? Ok baiklah kalau begitu. Maaf jikalau aku mengganggu’

‘Ok. Bye’ Kata suara di ujung sana dan diikuti suara ‘klik’ secara bersamaan.

Aku menatap handphone ku sendiri dengan perasaan yang sama sekali tidak bisa ku mengerti. Apa aku ada berbuat salah? Kenapa hanya aku saja yang mengatakan kata maaf? Kenapa bukan kau yang selalu sibuk dengan pekerjaan, teman mu atau apalah yang tidak aku ketahui?

Baik, aku akan menunggu keputusan yang kau buat. Aku akan lihat seberapa berani kau untuk mengambil keputusan karena aku sudah menyiapkan diri dengan segala sesuatu kemungkinan yang terjadi.

5 jam kemudian....

Ternyata dugaan ku benar. Batin ku 


NB  :  Hopely tidak menyinggung siapa pun yang membacanya. Ini merupakan suatu pemikiran yang dituangkan kedalam tulisan. Aku berusaha menceritakan suatu kejadian yang aku anggap sangat tidak adil dan terlihat sangat pengecut. Semoga tidak ada yang menjadi duplikat dari cerita ini (well, hopely i'm not in the list too)

2 komentar:

Irda Handayani said...

Just one comment => Hahahahaha.... ^o^

n4be said...

No heart feeling yah ^^ aku hanya merealisasikan pendapatan ku aja....
Btw, lucu banget yah?

About Me

My photo
being who I am and loving what I'm doing coz you'll never be lonely if you learn to befriend yourself..... just remember to be yourself and remember throughout everything why you first wanted to do this...