Pages

Feb 8, 2012

guess who....guess when...

Aku melihat bangku kosong di tengah taman kota dan buru-buru melangkah ke arahnya dan duduk di atas kursi panjang yang terbuat dari kayu itu. aku mengeluarkan gadget favoritku dan memutar salah satu lagu favoritku. Tidak berapa lama, lirik lagu 2NE1 yang berjudul lonely mulai mengalir di dalam otak ku dan aku sedikit menyanyikan dengan suara yang sangat pelan.

‘Hei aku kira kau bakalan menunggu ku di cafe depan sana. Kenapa malah disini?’ Tiba-tiba seorang pemuda duduk disebelah ku. Aku melepaskan headset yang tadi aku gunakan untuk mendengarkan lagu.

‘Aaah aku capek. Kaki ku bisa berkonde kalo terus mengikuti mu menelusuri toko-toko perhiasan’ Jawab ku sambil memijat kedua kaki ku yang masih terasa pegal.

‘Aku sengaja mengajak mu karena aku pikir kau dapat membantu ku’. Pemuda itu langsung mengambil dua gelas minuman dan beberapa makanan fast food dan di letakannya diantara kami.

Aku langsung mencomot beberapa makanan dan mengambil salah satu gelas yang aku rasa adalah minuman favorit ku. Aku meminumnya beberapa tegukan dan tersenyum karena benar, ini adalah minuman kesukaan ku.

‘Aaaaahh.....kau benar-benar mengenalku’ Kata ku kepada pemuda disebelah ku dan mengambil beberapa makanan lagi dan langsung memakannya.

‘Ckckckck....’ Pemuda disebelah ku sedikit takjub dengan cara makan ku yang sedikit berantakan.

‘Kennnapp—pa?’ Tanya ku sambil menelan beberapa kentang goreng.

‘Tidak. Seperti yang kau katakan, aku benar-benar mengenalmu. Sangat!’ Katanya yakin dan mengambil gelas terakhir dan beberapa makanan yang memakannya. ‘Dan seharusnya aku tidak mengajakmu dalam hal ini tapi aku tidak punya pilihan lain’. Lanjutnya sambil melihat tingkah ku dalam melahap beberapa makanan.

‘Apa kau selalu seperti ini?’ Tanya pemuda itu.

Aku berhenti sejenak untuk mencerna beberapa kalimat yang keluar dari mulutnya.
‘Maksud mu apa?’ Jawab ku sambil meminum beberapa tegukan.

‘Kau....apa kau akan seperti ini jikalau pergi dengan pacar mu? Yah setidaknya kau akan bersikap sedikit lebih yah sedikit lebih pendiam dari kau yang sesungguh nya. Ahh sepertinya itu tidak bisa yah’ Pemuda itu malah pasrah dan menempatkan dirinya sedikit berselonjor di kursi kayu panjang itu.

‘Apa itu penting?’ Aku bertanya tiba-tiba dan pemuda itupun tertawa dan mulai sedikit kehilangan keseimbangan sehingga dia harus memperbaiki cara duduknya dan melipatkan kedua kakinya kemudian menghadapku.

‘Sebenarnya tidak. Hanya saja aku pernah memikirkan bagaimana jikalau kau pergi dengan pacarmu. Hanya penasaran saja’

‘Mmm...aku tidak memikirkan sampai kesana karena aku tidak mempunyai pacar. Kau kan tahu’ Jawab ku.

‘Kenapa? Mau ku carikan pacar buat mu?’ Pemuda itu mulai menggoda ku dengan tersenyum penuh kemenangan.

‘Sudah sudah sudah. Kau selalu bisa merusak nafsu makanku. Memangnya ada berapa cowok yang mau kau kenalkan kepada ku, Ryu?’

Pemuda yang ku panggil Ryu itu mencoba berfikir keras dan tiba-tiba...

‘Aaaaa...tidak ada sih. Kau maunya seperti apa?’ Tanyanya dengan wajah innocent. Akupun melemparkan tinju ku ke pundaknya dan Ryu pun mengeluh kesakitan.

‘Rasain!’ Kataku dengan sedikit tersenyum.

Aku dan Ryu sudah hampir 10 Tahun saling mengenal. Kami berdua entah sejak kapan menjadi akrab dan semenjak duduk di bangku sekolah pun kami selalu berdua. Banyak diantara teman sekolah dulu yang bertanya-tanya soal kami berdua. Tapi mereka menganggap kami menutup-nutupi hal yang sebenarnya.

Sebenarnya kami berdua hanya berteman, tidak lebih. Kalau dilihat tampang Ryu sangat keren tapi entah kenapa aku tidak merasakan apa-apa terhadapnya. Dan tentu saja aku ini normal dan masih menyukai lawan jenis. Tapi dengan Ryu, aku merasakan sesuatu yang lain. Yah seperti saudara. Dan sampai teman kuliah kami pun menganggap kami ini pembohong.

Hari ini sangat pas buat menghabiskan waktu di luar. Itu kenapa Ryu memaksa ku untuk menemaninya mengelilingi toko perhiasan yang terus terang aku paling bisa di bilang ‘minus’ dalam hal yang satu itu.

Sejak kemarin handphone ku berisikan text dari Ryu. Jikalau ku lihat mungkin lebih dari 20 text. Kata Ryu, itu untuk mengingatkan ku untuk bangun pagi karena aku selalu bangun kesiangan jikalau tahu kalau besok itu adalah hari libur. Sampai-sampai Ryu menyetelkan alarm di handphone ku dengan settingan jam 6 pagi.

Baik bangetkan? So pasti dong! Ini dikarenakan aku harus menemaninya berkeliling pasar dan menelusuri toko perhiasan untuk membeli cincin yah cincin buat pacarnya. Karena Ryu memiliki rencana untuk melamar pacarnya nanti. Tapi aku sendiri tidak tahu kapan. Kalau ditanya waktunya pasti Ryu akan menjawab ‘Itu rahasia dong!’.

Dari keterangan diatas pastinya sudah bisa terbaca bukan, jikalau aku dan Ryu bukanlah sepasang kekasih. Kami berdua benar-benar berteman baik. Dan aku juga mengenal baik Rei yang notaben nya adalah pacar Ryu.

Kadang aku berfikir jikalau mereka menikah maka undangannya pasti akan bertuliskan huruf R ganda di ujung undangan. Dan setiap aku mengatakan apa yang aku bayangkan itu, pasti Ryu akan menjitak kepalaku dan bilang ‘Sok tahu ah!’.

Aku tersenyum jika mengingat bagaimana kami berkenalan. Aku melirik ke arah Ryu yang masih sibuk dengan urusan perutnya itu.

‘Apa kau masih tidak mau mengatakan kapan kau akan melamarnya?’ Aku mulai mengajaknya bicara setelah beberapa menit sibuk dengan makanan yang jikalau ku ukur bisa untuk 5 orang.

Ryu menjawabnya dengan anggukan dua kali dan masih menikmati makan siang yang sedikit terlambat ini.

‘Yah baiklah. Itu hak mu. Hanya saja aku harap jangan terlalu lama. Mungkin menunggu adalah suatu cara penyelesaian yang baik buat mu. Dan itu tidak mudah. Dengan bersabar menunggu waktu yang tepat untuk melakukan hal tepat adalah pilihan mu’ Jelas ku.

‘Huaaaa...sejak kapan kau bisa mengatakan hal yang seharusnya tidak kau katakan?’ Ryu tampak kaget dengan apa yang aku utarakan kemudian Ryu mengambil minuman nya dan meneguk karena takut tersedak.

‘Ini serius Ryu! Apa kau tahu, cinta dimata pria seperti apa?’ Ryu yang sambil meminum minuman nya terdiam dan berusaha menjawab tetapi dia tidak bisa mengatakan apa pun dan menggelengkan kepalanya ke arah ku.

‘Ada yang bilang kalau cinta ibarat sumur bagi seorang pria. Semakin digali maka akan semakin gigih untuk menggalinya. Memang sangat melelahkan tapi sekaligus menyenangkan. Jikalau digali lebih dalam maka berharaplah air yang keluar adalah air yang jernih. Dan air jernih itu jangan sampai orang lain yang menikmatinya, cukup kau saja karena cinta itu terkadang mudah mendapatkan nya tapi terkadang mudah pula hilang dari genggaman. Dan apa kau masih menunggu waktu yang tepat?’

Ryu yang terdiam mendengarkan penjelasan ku tadi sedikit kaget. Dan meminum minuman nya yang hampir habis.

‘Kau ini...bisa saja mengubah pikiran ku dengan permainan kata mu itu. Baiklah aku tidak akan menunggu waktu yang tepat’ Kata Ryu dan aku mulai tersenyum kepadanya.

‘Memang bukan waktu yang tepat tapi moment yang tepat’ sambung Ryu kembali.

Aku pun langsung menundukan kepalaku pertanda kecewa dengan keteguhan hati Ryu. Aah mau ngelamar cewek aja susah amat sih! Pikir ku dalam hati.

‘Kau mungkin tidak mengerti Kim. Aku menunggu moment yang pas dalam mengutarakan niatku ini. Aku harus meyakinkan hati, dalam arti kata aku harus lah bisa mengatur intonasiku dalam melamarnya. Kau kan tahu aku ini suka gugup dalam hal-hal tertentu dan aku tidak mau merusaknya. Suatu saat pasti kau akan mengerti kim. Tapi untuk saat ini...ayooo kita keliling lagi! Ada beberapa toko yang mesti di jajaki. Ayo kim! Nanti toko nya tutup!!’ Ryu berusaha menarik lengan ku dan menarik ku untuk berjalan mengikutinya.

‘Tapi ini makanan belum di beresin!!!!’ Teriak ku seperti anak kecil yang di ajak ibunya ke dokter gigi.

‘Nanti kalau cincinnya sudah dapat, kita kembali lagi dan membereskannya. Aku janji deh. Ayo cepat!!’ Teriak Ryu sambil menyeret ku untuk kembali mengelilingi toko perhiasan di siang hari yang cerah itu.

3 komentar:

Irda Handayani said...

Hhhhmmmm... i think i know who is Rey and who is Rei :p
**kalau boleh request, aku mau cincin mutiara hitam yg simple, elegant, dan mungil :D

n4be said...

ini request atau maksa yaaaa??? (.___.)??

Irda Handayani said...

keduanya :))

About Me

My photo
being who I am and loving what I'm doing coz you'll never be lonely if you learn to befriend yourself..... just remember to be yourself and remember throughout everything why you first wanted to do this...